Kamis, 13 November 2014

Analisis Pemilu Presiden 2014 Sampai Pembentukan Kabinet Yang Baru Pada Saat Ini



Pada saat pemilu presiden 2014 para partai politik mulai mengusung  bakal calon presiden dan wakil presiden,setelah itu masing masing partai mulai berkampanye kemasyarakat umum. Berbagai macam kampanye dilakukan untuk menarik hati masyarakat umum agar bisa mengumpulkan suara partai nya sebanyak banyaknya, mulai dari kampanye secara positif maupun kampanye secara negatif. Kampanye secara negatif seperti melakukan kampanye money politic atau disebut politik uang dengan menyogok masyarakat seperti itu supaya memilih partai yang diusungnya. Kejadian seperti itu marak terjadi di masyarakat luas kita yang tergoda dengan adanya diiming imingi entah itu berupa uang atau berupa dalam bentuk sembako dan sebagainya. Dan ada juga yang menjelek jelek kan partai lawannya itu. Sedangkan kampanye seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat umum.

Sehingga masyarakat tidak memilih calon presiden dan calon wakil presiden sesuai hati nurani masing-masing karna adanya kampanye negatif itu. Kampanye negatif yang saling menjelek-jelekkan satu sama lain akan meninggalkan kesan buruk di dalam pikiran rakyat tentang calon pemimpin bangsa sebelum mereka menentukan pilihan. Kebebasan dalam menyampaikan pendapat kampanye yang terlalu berlebihan juga berpotensi menimbulkan kebencian, baik terhadap capres maupun antar pendukung capres. Kondisi seperti inilah yang membuat kampanye negatif  harus dikontrol untuk menyelamatkan seluruh komponen bangsa ini dari adanya beragam kampanye negatif pilpres.

Dan setelah selesai nya pemilihan capres dan cawapres, setelah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum terpilihlah capres dan cawapres nomor urut 2 yaitu Jokowi-JK karna total hasil suara nya yang lebih besar dari capres dan cawapres nomor urut 1 yaitu Prabowo-Hatta, setelah itu capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta mengklaim bahwa suara nomor urut 1 lebih besar daripada lawannya, karna pihak capres cawapres Prabowo-Hatta menduga bahwa ada kecurangan pada saat perhitungan suara di sejumlah daerah sehingga perhitungan suara itu berbeda dari hasil suara yang didapatkannya. Sehingga pihak Prabowo-Hatta merasa dicurangi dan tidak puas dengan hasil yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum, dan akhirnya melapor gugatan sengketa hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Dan setelah sudah berjalan cukup memakan waktu berhari hari untuk menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi, bahwa Mahkamah Konstitusi memutuskan tolak gugatan sengketa hasil pilpres, dengan berat hati capres nomor urut 1 tetap harus menerima nya dengan lapang hati keputusan MK itu. Dan resmi terpilih lah presiden baru yaitu Jokowi-JK.

Di sisi lain, setelah itu tidak lama kemudian selesai dari pemilu presiden, masing-masing kedua kubu itu mulai merapat di lingkungan DPR membentuk koalisi nya sendiri, kubu Prabowo-Hatta dari partai Gerindra membentuk Koalisi di dalam lingkungan DPR yang diusungnya yaitu Koalisi Merah Putih yang diikuti oleh beberapa partai yang bergabung di Koalisi Merah Putih, kubu Jokowi-JK dari partai PDI-P juga membentuk Koalisi nya juga yang bernama Koalisi Indonesia Hebat yang diikuti oleh beberapa partai yang bergabung di Koalisi Indonesia Hebat itu juga. Di dalam lingkungan DPR itupun juga mulai adanya konflik diantara dua Koalisi itu yang masing-masing mementingkan kelompok diri sendiri sehingga terjadi dualisme kekuasaan di dalam DPR itu. Sehingga masyarakat berbagai macam mulai melontarkan kritik karna adanya konflik di lingkungan internal DPR itu.

Dan setelah resmi dilantiknya presiden baru Indonesia yaitu presiden Jokowi-JK mulai bersiap membentuk kabinet baru, walaupun pada saat membentuk kabinet itu waktunya sempat diundur karna presiden Jokowi-JK pada saat itu sedang menyeleksi para menteri-menteri terpilih yang terbaik, terpercaya dan bisa diandalkan demi membangun negara ini supaya lebih baik lagi dan demi seluruh penduduk negara Indonesia agar proses kinerja presiden berjalan dengan baik dan lancar, setelah itu maka dibentuklah kabinet yang diberi nama Kabinet Kerja oleh presiden Jokowi-JK. Masyarakat luas tinggal menunggu seiring waktu berjalan apakah kinerja presiden baru ini berdampak positif untuk Indonesia ini atau tidak. Masyarakatlah yang merasakan dan menilai seluruh segala aspek itu.

Itulah tentang analisis pemilu presiden 2014 sampai pembentukan kabinet baru yang dibentuk presiden Jokowi-JK yaitu Kabinet Kerja.Kurang lebihnya mohon dimaafkan jika ada yang kurang berkenan dengan tulisan artikel saya ini, mungkin saran dan kritikan nya yang bersifat membangun diperlukan bagi saya agar penulisan artikel ini jauh lebih baik lagi.Terima Kasih. :)